,,biogeokimia adalah pertukaran atau perubahan yang terus menerus, antara komponen biosfer yang hidup dengan tak hidup.
Siklus
biogeokimia atau siklus organik-anorganik
adalah siklus unsur atau senyawa kimia yang mengalir dari komponen abiotik ke
biotik dan kembali lagi ke komponen abiotik. Siklus unsur-unsur tersebut tidak
hanya melalui organisme, tetapi jugs melibatkan reaksireaksi kimia dalam
lingkungan abiotik sehingga disebut siklus biogeokimia.
MAKALAH IPA EKOSISTEM
B
Y
1. HARMAEN
2. LUSIANA DEWI
3. TARMIZI TAHIR
4. INTAN AYU LESTARINA
5. LIL KHOTIMAH
PEMERINTAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 1 KURIPAN
Jl. TGH. Abd. Hafidz No.2 Kuripan
2012 - 2013
2012 - 2013
Siklus Biogeokimia
A. Pengertian Siklus Biogeokimia
Biogeokimia adalah pertukaran atau perubahan yang
terus menerus, antara komponen biosfer yang hidup dengan tak hidup.
Siklus
biogeokimia atau siklus organik-anorganik
adalah siklus unsur atau senyawa kimia yang mengalir dari komponen abiotik ke
biotik dan kembali lagi ke komponen abiotik. Siklus unsur-unsur tersebut tidak
hanya melalui organisme, tetapi jugs melibatkan reaksireaksi kimia dalam
lingkungan abiotik sehingga disebut siklus biogeokimia.(Wikipedia.com)
Jika aliran energi
merupakan arus satu arah yang diperbarui terus dari pasokan Sinar Surya, aliran
materi yang diperlukan dunia kehidupan pada dasarnya bersifat dua arah, karena
bahan-bahan kimia terbatas persediannya hingga harus digunakan lagi melalui proses
perputaran (siklus). Karena proses siklus materi tidak hanya terjadi dalam
tubuh organisme (biota) tetapi berlangsung juga dalam lingkungan abiotik,
proses ini disebut siklus biogeokimia (Wirakusumah, 2003).
Siklus biogeokimia merupakan pergerakan memutar
unsur apa pun melalui atmosfer, samudra, kerak bumi, dan makhluk hidup (Burnie,
1999).
Menurut Hutchinson (1944 , 1950) siklus
biogeokimia merupakan suatu pertukaran atau perubahan yang terus – menerus dari
bahan-bahan antara komponen biotik dan abiotik. Berdasarkan sumber yang ada di alam, siklus biogeokimia dibagi
dalam 2 golongan yaitu :
- Tipe gas, sebagai sumbernya atmosfer dan lautan (hidosfer) misalnya siklus hidrogen.
- Tipe sedimen, sumbernya adalah batuan bumi seperti fosfor, kalsium dan kalium.
Siklus biogeokimia pada akhirnya
cenderung mempunyai mekanisme umpan-balik yang dapat mengatur sendiri (self
regulating) menjaga siklus itu dalam keseimbangan. Siklus biogeokimia yang
terpenting adalah siklus karbon, siklus nitrogen, dan siklus fosfor, yang
berperanan terhadap lingkungan tanaman (Irwan,1992).
Aliran energi pada suatu ekosistem berjalan dalam satu arah.
Energi ekosistem berasal dari energi matahari yang digunakan produsen untuk
berfotosintesis. Sehingga, energi tersebut diubah menjadi energi kimia dan
kemudian diteruskan ke konsumen dalam bentuk senyawa-senyawa
organik dalam makanannya, dan dibuang dalam
bentuk panas. Unsur-unsur kimia, seperti karbon dan nitrogen, bersiklus di
antara komponen-komponen abiotik dan biotik ekosistem. Organisme
fotosintetik mendapatkan unsur-unsur ini dalam
bentuk anorganik dari udara, tanah, dan air, dan mengasimilasi unsur-unsur
tersebut menjadi molekul organik, yang sebagian kemudian dikonsumsi oleh hewan.
Unsur itu dikembalikan
dalam bentuk anorganik ke udara, tanah, dan air melalui metabolisme tumbuhan
dan hewan, serta melalui organisme lain, seperti bakteri dan fungi, yang
menguraikan buangan organik dan organisme yang mati. Karena pergerakan unsur-unsur
yang merupakan nutrien di dalam ekosistem
terjadi secara berulang melalui komponen biotik dan abiotik (geologis), maka proses tersebut juga disebut siklus
biogeokimia (biogeochemical cycle).
Pada siklus tersebut, unsur atau senyawa kimia mengalir
dari komponen abiotik ke komponen biotik, lalu kembali lagi ke komponen abiotik. Siklus unsur-unsur tersebut
tidak hanya melalui makhluk hidup, tetapi
melibatkan juga reaksi-reaksi kimia dalam lingkungan abiotik.
Proses-proses biologis dan geologis menggerakkan nutrien
di antara komponen-komponen organik dan anorganik. Lintasan spesifik suatu
bahan kimia melalui suatu siklus biogeokimia bervariasi menurut unsur yang
dimaksud pada struktur trofik suatu ekosistem.
Fungsi
Fungsi Daur Biogeokimia adalah sebagai siklus materi yang mengembalikan semua unsur-unsur kimia yang sudah terpakai oleh semua yang ada di bumi baik komponen biotik maupun komponen abiotik, sehingga kelangsungan hidup di bumi dapat terjaga.
Fungsi Daur Biogeokimia adalah sebagai siklus materi yang mengembalikan semua unsur-unsur kimia yang sudah terpakai oleh semua yang ada di bumi baik komponen biotik maupun komponen abiotik, sehingga kelangsungan hidup di bumi dapat terjaga.
B. Macam – macam Siklus Biogeokimia
a. Siklus
Karbon dan Oksigen
Karbon merupakan bahan dasar penyusun senyawa organik.
Di dalam organisme hidup terdapat 18% karbon. Kemampuan saling mengikat pada
atom-atom karbon (C) merupakan dasar bagi keragaman molekul dan ukuran molekul
yang sangat diperlukan dalam kehidupan. Selain terdapat dalam bahan organik,
karbon juga ditemukan dalam senyawa anorganik, yaitu gas karbondioksida
(CO2) dan batuan karbonat (batu kapur dan koral) dalam bentuk
calsium karbonat (CaCO3). Organisme autotrof (tumbuhan) menangkap
karbon dioksida dan mengubahnya menjadi karbohidrat, protein, lipid, dansenyawa organik
lainnya.
Bahan organik yang dihasilkan tumbuhan ini
merupakan sumber karbon bagi hewan dan konsumen lainnya.Pada setiap tingkatan
trofik rantai makanan, karbon kembali ke atmosfer atau air sebagai hasil pernapasan
(respirasi). Produsen, herbivora, dan karnivora selalu bernapas dan
menghasilkan gas karbondioksida. Setiap tahun, tumbuhan mengeluarkan sekitar
sepertujuh dari keseluruhan CO2 yang terdapat di atmosfer. Meskipun
konsentarasi CO2 di atmosfer hanya sekitar 0,03%, namun karbon
mengalami siklus yang cepat, sebab tumbuhan mempunyai kebutuhan yang tinggi
akan gas CO2.
Walaupun begitu, sejumlah karbon dipindahkan dari siklus
itu dalam waktu yang lebih lama. Hal ini mungkin terjadi karena karbon
terkumpul di dalam kayu dan bahan organik lain yang tahan lama, termasuk batu
bara dan minyak bumi. Perombakan oleh detritivor akhirnya mendaur ulang
karbon ke atmosfer sebagai CO2. Selain itu pembakaran kayu dan bahan
bakar fosil juga ikut berperan, karena api dapat mengoksidasi bahan
organik atau kayu menjadi CO2 dengan lebih cepat.
Gambar siklus Karbon dan Oksigen
b. Siklus Fosfor
Keberadaan fosfor
pada organisme hidup sangat kecil, tetapi peranannya sangat diperlukan. Atom
fosfor hanya ditemukan dalam bentuk senyawa fosfat (PO4-3).
Fosfat diserap oleh tumbuhan dan digunakan untuk sintesis organik. Fosfor
banyak dikandung oleh asam nukleat, yaitu bahan yang menyimpan
dan mentranslasikan sandi genetik. Atom fosfor juga merupakan dasar bagi ATP (Adenosine
Tri Phospat) berenergi tinggi yang digunakan untuk respirasi seluler
dan fotosintesis.
Selain itu
merupakan salah satu mineral penyusun tulang dan gigi. Fosfor
merupakan komponen yang sangat langka dalam organisme tak hidup.
Produktivitas ekosistem darat dapat ditingkatkan jika fosfor dalam tanah
ditingkatkan. Peristiwa pelapukan batuan oleh fosfat akan menambah kandungan
fosfat di dalam tanah. Contohnya adalah akibat hujan asam Setelah produsen
menggabungkan fosfor ke dalam bentuk biologis, fosfor dipindahkan ke konsumen
dalam bentuk organik. Setelah itu, fosfor ditambahkan kembali ke tanah melalui
ekskresi fosfat oleh hewan dan bekteri penguarai detritus. Humus dan partikel
tanah mengikat fosfat sedemikian rupa, sehingga siklus fosfor terlokalisir
dalam ekosistem.
Namun, fosfor dapat dengan mudah terbawa
aliran air yang pada akhirnya terkumpul di laut. Erosi yang terjadi akan
mempercepat pengurasan fosfat di samping pelapukan batuan yang sejalan dengan
hilangnya fosfat. Fosfat yang berada di lautan secara perlahan terkumpul dalam endapan
yang kemudian tergabung dalam batuan. Ketika permukaan air laut mengalami
penurunan atau dasar laut mengalami kenaikan, batuan yang mengandung fosfor ini
menjadi bagian dari ekosistem darat. Dengan demikian, fosfat mengalami siklus
di antara tanah, tumbuh an, dan konsumen dalam waktu tertentu.
Gambar siklus Fosfor
c. Siklus
Nitrogen
Atmosfer mengandung lebih kurang 80% atom nitrogen dalam
bentuk gas nitrogen (N2). Di dalam organisme, nitrogen ditemukan
dalam semua asam amino yang merupakan penyusun protein. Bagi tumbuhan,
nitrogen tersedia dalam bentuk amonium (NH4+) dan nitrat (NO3-)
yang masuk ke dalam tanah melalui air hujan dan pengendapan debu-debu halus
atau butiran lainnya.
Beberapa
tumbuhan,seperti seperti Bromeliaceae epifit yang ditemukan di hutan
hujan tropis, memiliki akar udara yang dapat mengambil NH4+ dan NO3-
secara langsung dari atmosfer. Jalur lain penambahan nitrogen dalam ekosistem
adalah melalui fiksasi nitrogen (nitrogen fixation).
Fiksasi
nitrogen merupakan
proses perubahan gas nitrogen (N2) menjadi mineral yang digunakan
untuk mensintesis senyawa organik seperti asam amino. Nitrogen difi ksasi oleh
bakteri Rhizobium, Azotobacter, dan Clostridium yang hidup bebas
dalam tanah. Selain dari sumber alami, sekarang ini fiksasi nitrogen dibuat
secara industri yang digunakan sebagai pupuk. Pupuk bernitrogen ini memberikan
sumbangan utama dalam siklus nitrogen di suatu ekosistem akibat kegiatan
pertanian. Meskipun tumbuhan dapat menggunakan amonium secara langsung, tetapi
sebagian besar amonium dalam tanah digunakan oleh bakteri aerob
tertentu sebagai sumber energi. Aktivitas ini mengubah ammonium menjadi nitrat
(NO3 kemudian menjadi nitrit (NO2-). Proses ini disebut nitrifi kasi.
Nitrat yang dibebaskan bakteri ini kemudian diubah
oleh tumbuhan menjadi bentuk organik, seperti asam aminodan protein. Beberapa
hewan akan mengasimilasi nitrogen organic dengan cara memakan tumbuhan atau
hewan lain. Pada kondisi tanpa oksigen (anaerob), beberapa bakteri dapat
memperoleh oksigen untuk metabolisme dari senyawa nitrat. Proses ini disebut denitrifi
kasi. Akibat proses ini, beberapa nitrat diubah menjadi N2 yang kembali ke
atmosfer. Perombakan dan penguraian nitrogen organik kembali menjadi amonium
yang disebut amonifi kasi dilakukan oleh bakteri dan jamur pengurai.
Proses-proses tersebut akan mendaur ulang sejumlah besar nitrogen di dalam
tanah.
Gambar siklus Nitrogen
d. Siklus Air
Air merupakan komponen penting bagi kehidupan. Selain itu, aliran
air dalam ekosistem berperan mentransfer zat-zat dalam siklus
biogeokimia. Siklus air digerakkan oleh energi matahari melalui penguapan
(evaporasi) dan terjadinya hujan (presipitasi).
Di lautan, jumlah air yang menguap
lebih besar dari curah hujan. Kelebihan uap air ini dipindahkan
oleh angin ke daratan. Di atas daratan, persipitasi melebihi evaporasi.
Aliran air permukaan dan air tanah dari darat menyeimbangkan aliran uap
air dari lautan ke darat. Siklus air memiliki sifat khas dibandingkan
siklus biogeokimia yang lain.
Sebagian besar siklus ini terjadi melalui
proses fisik, bukan kimia. Dalam proses-proses tersebut air berbentuk H 2O,
sedangkan di dalam fotosintesis terjadi perubahan air secara kimiawi.
Gambar siklus Air
e.Daur Belerang (Sulfur)
Sulfur terdapat dalam bentuk sulfat anorganik. Sulfur
direduksi oleh bakteri menjadi sulfida dan kadang-kadang terdapat dalam bentuk
sulfur dioksida atau hidrogen sulfida. Hidrogen sulfida ini seringkali
mematikan mahluk hidup di perairan dan pada umumnya dihasilkan dari penguraian
bahan organik yang mati.
Tumbuhan menyerap sulfur dalam bentuk sulfat (SO4).
Tumbuhan menyerap sulfur dalam bentuk sulfat (SO4).
Perpindahan sulfat terjadi melalui proses rantai
makanan, lalu semua mahluk hidup mati dan akan diuraikan komponen organiknya
oleh bakteri. Beberapa jenis bakteri terlibat dalam daur sulfur, antara lain
Desulfomaculum dan Desulfibrio yang akan mereduksi sulfat menjadi sulfida dalam
bentuk hidrogen sulfida (H2S). Kemudian H2S digunakan bakteri fotoautotrof
anaerob seperti Chromatium dan melepaskan sulfur dan oksigen. Sulfur di
oksidasi menjadi sulfat oleh bakteri kemolitotrof seperti Thiobacillus.
Gambar daur Belerang(Sulfur)
0 komentar:
Posting Komentar
,,mohon sarannya kawan....