,,ekosistem adalah kesatuan komunitas dan lingkungannya yang membentuk suatu hubungan timbal balik di antara komponen-komponennya. Komponen suatu ekosistem mencakup seluruh makhluk hidup dan makhluk tidak hidup yang terdapat di dalamnya.
MAKALAH IPA
TENTANG
EKOSISTEM
B
Y
1. HARMAEN
2. LUSIANA DEWI
3. TARMIZI TAHIR
4. INTAN AYU LESTARINA
5. LIL KHOTIMAH
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 1 KURIPAN
Jl. TGH. Abd. Hafidz No 2
Kuripan
2012 - 2013
EKOSISTEM
A.
EKOLOGI DAN RUANG LINGKUPNYA
Ekosistem
adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara
makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan
kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang
saling mempengaruhi. Ilmu yang mempelajari ekosistem disebut ekologi.
Istilah ekologi pada mulanya
dicetuskan oleh pakar biologi jerman,yaitu Ernst Haeckel(1834 -
1914)
pada tahun 1866. Ekologi berasal berasal dari bahasa yunani, yaitu oikos yang
berarti rumah dan logos yang berarti ilmu. Secara harfiah, ekologi bisa
diartikan sebagai ilmu rumah tanggaan. Pengertian ekologi kemudian berkembang
menjadi ilmu yang mempelajari interaksi antarmakhluk hidup dan antara makhluk
hidup dengan lingkunganya
B.
MENGIDENTIFIKASI KOMPONEN EKOSISTEM
Organisme
hidup dan tak hidup sulit dipisahkan satu sama lain; saling berinteraksi untuk
mencapai keseimbangan hidup. Proses interaksi ini akan menghasilkan aliran
energi dan makanan. Aliran energi dan makanan ini memungkinkan terjadinya siklus
mineral yang terjalin dalam satu sistem yang dinamakan ekosistem yang
juga lazim disebut tata lingkungan.
Ekosistem disebut juga tata lingkungan.
Ekosistem terdiri dari berbagai unsur yang membentuk tata lingkungan. Komponen
ekosistem yang dikenal di alam ini adalah komponen biotik dan komponen abiotik.
- Komponen biotik adalah ekosistem yang tergolong mahluk hidup.
Komponen biotik pada ekosistem sawah
misalnya, bisa mencankup mikroorganisme, padi, belalang, manusia, jamur,
ganggang, lumut, dan tumbuhan paku. Komponen biotik dalam ekosistem tidak
dipelajari secara individu, tetapi dalam satuan populasi dan komunitas.
Satuan Makhluk Hidup dalam Ekosistem
a.Individu
Individu
adalah satu makhluk hidup, misalnya seekor semut, seekor burung dan sebuah
pohon.
b.Populasi
Populasi
adalah kumpulan individu sejenis yang dapat berkembangbiak serta berada pada
tempat yang sama dan dalam kurun waktu yang sama. Contoh populasi adalah
sekelompok semut di atas meja.
c.Komunitas
Komunitas
adalah kumpulan beberapa macam populasi yang menempati daerah yang sama pada
waktu yang sama, contohnya komunitas hutan jati, padang rumput dan hutan pinus.
d.Ekosistem
Ekosistem adalah kesatuan komunitas dan lingkungannya
yang membentuk suatu hubungan timbal balik di antara komponen-komponennya.
Komponen suatu ekosistem mencakup seluruh makhluk hidup dan makhluk tidak hidup
yang terdapat di dalamnya.
e.Bioma
Bioma adalah suatu ekosistem darat yang khas dan luas cakupannya. Ekologi merupakan cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru muncul pada tahun 70-an. Akan tetapi, ekologi mempunyai pengaruh yang besar terhadap cabang biologinya. Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat mempertahankan kehidupannya dengan mengadakan hubungan antarmakhluk hidup dan dengan benda tak hidup di dalam tempat hidupnya atau lingkungannya.
Bioma adalah suatu ekosistem darat yang khas dan luas cakupannya. Ekologi merupakan cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru muncul pada tahun 70-an. Akan tetapi, ekologi mempunyai pengaruh yang besar terhadap cabang biologinya. Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat mempertahankan kehidupannya dengan mengadakan hubungan antarmakhluk hidup dan dengan benda tak hidup di dalam tempat hidupnya atau lingkungannya.
2. Komponen Abiotik
adalah salah satu
komponen atau faktor
dalam lingkungan. Komponen abiotik adalah segala sesuatu yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi. Abiotik merupakan lawan kata dari
biotik. Komponen abiotik adalah komponen-komponen yang tidak hidup atau benda
mati. Yang termasuk komponen abiotik adalah tanah, batu dan iklim, hujan, suhu,
kelembaban, angin, serta matahari.Komponen abiotik dapat kita temui dimana
saja. Komponen abiotik sama seperti komponen biotik, dimana juga berfungsi bagi
kehidupan manusia.
Abiotik tidak memiliki ciri sebagaimana faktor biotik, yaitu :
1) Bernapas.
2) Tumbuh.
3) Berkembang biak.
4) Iritabilita.
5) Makan dan minum.
6) Melakukan ekskresi.
7) Beradaptasi dgn lingkunagnnya.
Faktor abiotik adalah faktor pendorong untuk biotik sehingga biotik dapat
hidup dan melakukan aktivitas.
Ø
FAKTOR-FAKTOR ABIOTIK
Faktor abiotik adalah faktor yang berasal dari alam semesta yang tidak
hidup, misalnya udara, air, cahaya, dll. Fungsi-fungsi komponen abiotik dalam
pemenuhan kebutuhan manusia dan yang dapat mempengaruhi ekosistem antara lain :
1. Tanah
Seperti yang kita ketahui, tempat dimana manusia tinggal dan berpijak
adalah tanah. Manusia dapat beraktifitas, membangun rumah, gedung, bahkan
bercocok tanam. Tanah juga ditempati oleh komponen biotik seperti tumbuhan dan
hewan yang melakukan aktifitasnya setiap hari.
2. Suhu Atau Temperatur
Pada umumnya mahkluk hidup rata-rata dapat bertahan hidup hanya pada
kisaran suhu 00C–400C. hanya mahkluk hidup tertentu saja
yang dapat hidup dibawah 00C atau diatas 400C. hewan
berdarah panas mampu hidup pada suhu dibawah titik beku karena memiliki bulu
dan memiliki suhu tubuh yang konstan (tetap). Suhu merupakan syarat yang
diperlukan organisme untuk hidup. Temperatur lingkungan adalah ukuran dari
intensitas panas dalam unit standar dan biasanya diekspresikan dalam skala
derajat celsius. Secara umum, temperatur udara adalah faktor bioklimat tunggal
yang penting dalam lingkunan fisik ternak. Supaya ternak dapat hidup nyaman dan
proses fisiologi dapat berfungsi normal, dibutuhkan temperatur lingkungan yang
sesuai. Banyak species ternak membutuhkan temperatur nyaman 13 – 18 oC
atau Temperature Humidity Index (THI) < 72. Keadaan pergerakan molekul ditentukan oleh
temperatur atau suhu. Makin tinggi suhu, maka akan mepercepat proses kehilangan
air dari tanaman dan sebaliknya.
Selama musim hujan, rata-rata temperatur udara lebih rendah, sedangkan kelembaban
tinggi dibanding pada musim panas. Jumlah dan pola curah hujan adalah faktor
penting untuk produksi tanaman dan dapat dimanfaatkan untuk suplai makanan bagi
ternak.
Curah hujan bersama temperatur dan kelembaban berhubungan dengan masalah
penyakit ternak serta parasit internal dan eksternal. Curah hujan dan angin
juga dapat menjadi petunjuk orientasi perkandangan ternak.
3. Sinar / Cahaya Matahari
Sinar matahari mempengaruhi sistem
secara global, karena sinar matahari menentukan suhu. Sinar matahari juga
merupakan unsur vital yang dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai produsen untuk
berfotosintesis.
Radiasi matahari dalam suatu lingkungan
berasal dari dua sumber utama:
a. Temperatur matahari yang tinggi.
b. Radiasi termal dari tanah, pohon, awan dan atmosfir.
Petunjuk variasi dan kecepatan radiasi
matahari, penting untuk mendesain perkandangan ternak, karena dapat
mempengaruhi proses fisiologi ternak. Lingkungan termal adalah ruang empat
dimensi yang sesuai ditempati ternak.. Mamalia dapat bertahan hidup dan berkembang
pada suatu lingkungan termal yang tidak disukai, tergantung pada kemampuan
ternak itu sendiri dalam menggunakan mekanisme fisiologis dan tingkah laku
secara efisien untuk mempertahankan keseimbangan panas di antara tubuhnya dan
lingkungan.
4. Air
Sekitar 80-90 % tubuh mahkluk hidup
tersusun atas air. Zat ini digunakan sebagai pelarut di dalam sitoplasma, untuk
menjaga tekanan osmosis sel, dan mencegah sel dari kekeringan. Air dibutuhkan
untuk kelangsungan hidup organisme. Bagi tumbuhan, air diperlukan dalam
pertumbuhan, perkecambahan dan penyebaran biji, bagi hewan dan manusia air
diperlukan untuk minum dan sarana hidup lain seperti transportasi bagi manusia
dan tempat hidup bagi ikan. Bagi unsur abiotik lain misalnya tanah dan batuan,
air digunakan sebagai pelarut dan pelapuk.
5. UDARA
Selain berperan dalam menentukan
kelembaban, angin juga berperan sebagai penyebaran biji tumbuhan tertentu.
angin diturunkan oleh pola tekanan yang luas dalam atmosfir yang
berhubungan dengan sumber panas atau daerah panas dan dingin pada
atmosfir. Kecepatan angin selalu diukur pada ketinggian tempat ternak
berada. Hal ini penting karena transfer panas melalui konveksi dan evaporasi di
antara ternak dan lingkungannya dipengaruhi oleh kecepatan angin.
Udara di atmosfer tersusun atas nitrogen
(N2, 78 %), oksigen (O2, 21 %), karbon dioksida (CO2,0,03
%), dan gas lainnya. Jadi gas nitrogen merupakan penyusun udara terbesar di
atmosfer bumi.
a. Nitrogen
Unsur Nitrogen merupakan gas yang
diperlukan oleh mahkluk hidup untuk membentuk protein, dan persenyawaan
lainnya. Tumbuhan, hewan, dan manusia tidak mampu memamfaatkan nitrogen yang
ada di udara secara langsung. Ada bakteri yang dapat menangkap nitrogen bebas
dari udara misalnya, bakteri rhizobium yang hidup bersimbiosis diakar tanaman
kacang, atau ganggang biru anabaena yang hidup bersimbiosis dengan azolla
(tumbuhan air). Tumbuhan lainnya memperoleh nitrogen dalam bentuk nitrit atau
nitrat. Nitrit dan nitrat secara alami terbentuk dari nitrogen diudara yang terkena
lecutan petir, secara alami tanah memperoleh nitrit dan nitrat sehingga menjadi
subur.
b. Oksigen dan karbon dioksida
Okigen (O2) merupakan gas
pembakar dalam proses pernapasan. Makanan, misalnya karbohidrat yang ada di
dalam sel, mengalami pembakaran (oksidasi) guna mendapatkan energi. Oksidasi
tersebut sering disebut sebagai pernapasan sel. Dalam pernapasan dihasilkan
pula karbondioksida (CO2) dan air (H2O). baik tumbuhan
maupun hewan memerlukan oksigen dari udara bebas untuk pernapasannya dlam
rangka mendapatkan energi.
c. Angin dan kelembaban
Angin berperan membantu penyerbukan
tumbuhan, menyebarkan spora dan biji tumbuhan. Bebrapa serangga hama tumbuhan
dapat diterbangkan oleh angin ke tempat lain yang jauh.
Kelembaban berperan menjaga organisme
agar tidak kehilangan air karena penguapan. Beberapa mikroorganisme seperti
jamur dan bakteri hidup di tempat-tempat yang lembab. Mikroorganisme tersebut
tidak dapat hidup ditempat-tempat kering. Kelembaban adalah jumlah uap air
dalam udara. Kelembaban udara penting, karena mempengaruhi kecepatan kehilangan
panas dari ternak. Kelembaban dapat menjadi kontrol dari evaporasi kehilangan
panas melalui kulit dan saluran pernafasan (Chantalakhana dan Skunmun, 2002).
Kelembaban biasanya diekspresikan sebagai kelembaban relatif (Relative Humidity
= RH) dalam persentase yaitu ratio dari mol persen fraksi uap air dalam volume
udara terhadap mol persen fraksi kejenuhan udara pada temperatur dan tekanan
yang sama (Yousef, 1984). Pada saat kelembaban tinggi, evaporasi terjadi secara
lambat, kehilangan panas terbatas dan dengan demikian mempengaruhi keseimbangan
termal ternak (Chantalakhana dan Skunmun, 2002).
6. Mineral
Mineral yang diperlukan tumbuhan
misalnya belerang (S), fosfat (P), kalium (K), kalsium (Ca), magnesium (Mg),
besi (fe), natrium (Na), dan khlor (Cl). Mineral-mineral itu diperoleh tumbuhan
dalam bentuk ion-ion yang larut didalam air tanah. Mineral tersebut digunakan
untuk berlangsungnya metabolisme tubuh dan untuk penyusun tubuh. Hewan dan
manusia pun memerlukan mineral untuk penyusun tubuh dan reaksi-reaksi
metabolismenya. Selain itu, mineral juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan
asam basa dan mengatur fungsi fsikologi (faal) tubuh.
7. Keasaman [PH]
Keasaman juga berpengaruh terhadap
mahkluk hidup. Biasanya mahkluk hidup memerlukan lingkungan yang memiliki PH
netral. Mahkluk hidup tidak dapat hidup di lingkungan yang terlalu asam atau
basa. Sebagai contoh tanah di Kalimantan yang umumnya bersifat asam memiliki
keanekaragaman yang rendah dibandingkan dengan didaerah lain yang tanahnya
netral. Tanah di Kalimantan bersifat asam karena tersusun atas gambut. Oleh
karena itu sulit dijadikan areal pertanian jika tidak diolah dan dinetralkan
terlebih dahulu. Tanah yang bersifat asam dapat dinetralkan dengan diberikan
bubuk kapur. Tanah berhumus seringkali bersifat asam. Tanah berkapur seringkali
bersifat basa. Tanah bersifat basa dapat dinetralkan dengan diberi bubuk
belerang
8. Kadar Garam [Salinitas]
Jika kadar garam tinggi, sel-sel akar
tumbuhan akan mati dan akhirnya akan mematikan tumbuhan itu. Didaerah yang
berkadar garam tinggi hanya hidup tumbuhan tertentu. Misalnya pohon bakau di
pantai yang tahan terhadap lingkungan berkadar garam tinggi.
9. Topografi
Topografi artinya keadaan naik turunnya
permukaan bumi disuatu daerah. Topografi berkaitan dengan kelembaban, cahaya,
suhu, serta keadaan tanah disuatu daerah. Interaksi berbagai faktor itu
membentuk lingkungan yang khas. Sebagai contoh keanekaragaman hayati di daerah
perbukitan berbeda dengan didaerah datar. Organisme yang hidup di daerah
berbukit berbeda dengan daerah datar. Topografi juga mempengaruhi penyebaran
mahkluk hidup.
10. Garis Lintang
Garis lintang yang berbeda menunjukan
kondisi lingkungan yang berbeda pula. Garis lintang secara tidak langsung menyebabkan
perbedaan distribusi organisme dipermukaan bumi. Ada organisme yang mampu hidup
pada garis lintang tertentu saja.
Indonesia yang terletak di daerah
khatulistiwa dan di antara dua benua, memiliki curah hujan yang cukup tinggi,
rata-rata 200-225 cm/tahun. Dengan curah hujan yang tinggi dan merata, cahaya
matahari sepanjang tahun, dan suhu yang cukup hangat dengan suhu rata-rata
27 0 C, Indonesia memiliki keaneka ragaman
flora dan fauna yang tingggi.
C.Hubungan/Interaksi antar Komponen Ekosistem
Di
dalam ekosistem, komponen-komponen biotik dan abiotik saling berinteraksi dan
masing-masing memiliki fungsi atau peran tertentu. Hubungan tersebut bisa
berupa hubungan antar-komponen biotik (makhluk hidup) maupun hubungan semua
komponen antara komponen biotik dan abiotik secara menyeluruh. Di dalam
hubungan antarorganisme terdapat aliran energi, yaitu transfer energi
dari produsen ke konsumen melalui rantai makanan. Sedangkan hubungan komponen
biotik dan komponen abiotik adalah bagian dari siklus kimia, yaitu
siklus unsur-unsur kimia penyusun makhluk hidup dan makhluk tak hidup. Kedua proses tersebut, aliran energi
dan siklus kimia, merupakan fenomena yang tidak dapat dijelaskan pada
tingkatan organisasi kehidupan di bawah ekosistem. Karenanya ekosistem merupakan tingkatan yang paling inklusif dalam organisasi kehidupan.
Interaksi antar komponen ekosistem dapat terjadi antara komponen abiotik
dan biotik maupun antara komponen biotik dan biotik. Interaksi antar makhluk
hidup dapat terjadi antaorganisme maupun antarpopulasi.
Ø
Interaksi antar organisme
Semua makhluk hidup selalu bergantung kepada makhluk hidup yang lain. Tiap individu akan selalu berhubungan dengan individu lain yang sejenis atau lain jenis, baik individu dalam satu populasinya atau individu-individu dari populasi lain. Interaksi demikian banyak kita lihat di sekitar kita.
Interaksi antar organisme dalam komunitas ada yang sangat erat dan ada yang
kurang erat. Interaksi antarorganisme dapat dikategorikan sebagai berikut.
a. Netral
Hubungan tidak saling mengganggu antarorganisme dalam habitat yang sama yang bersifat tidak menguntungkan dan tidak merugikan kedua belah pihak, disebut netral. Contohnya : antara capung dan sapi.
Hubungan tidak saling mengganggu antarorganisme dalam habitat yang sama yang bersifat tidak menguntungkan dan tidak merugikan kedua belah pihak, disebut netral. Contohnya : antara capung dan sapi.
b. Predasi
Predasi adalah hubungan antara mangsa dan pemangsa (predator). Hubungan ini sangat erat sebab tanpa mangsa, predator tak dapat hidup. Sebaliknya, predator juga berfungsi sebagai pengontrol populasi mangsa. Contoh : Singa dengan mangsanya, yaitu kijang, rusa,dan burung hantu dengan tikus.
Predasi adalah hubungan antara mangsa dan pemangsa (predator). Hubungan ini sangat erat sebab tanpa mangsa, predator tak dapat hidup. Sebaliknya, predator juga berfungsi sebagai pengontrol populasi mangsa. Contoh : Singa dengan mangsanya, yaitu kijang, rusa,dan burung hantu dengan tikus.
c. Parasitisme
Parasitisme adalah hubungan antarorganisme yang berbeda spesies, bilasalah satu organisme hidup pada organisme lain dan mengambil makanan dari hospes/inangnya sehingga bersifat merugikan inangnya.
Parasitisme adalah hubungan antarorganisme yang berbeda spesies, bilasalah satu organisme hidup pada organisme lain dan mengambil makanan dari hospes/inangnya sehingga bersifat merugikan inangnya.
contoh : Plasmodium
dengan manusia, Taeniasaginata dengan sapi, dan benalu dengan pohon
inang.
d. Komensalisme
Komensalisme merupakan hubunganantara dua organisme yang berbeda spesies dalam bentuk kehidupan bersama untuk berbagi sumber makanan; salah satu spesies diuntungkan dan spesies lainnya tidak dirugikan. Contohnya anggrek dengan pohon yang ditumpanginya.
Komensalisme merupakan hubunganantara dua organisme yang berbeda spesies dalam bentuk kehidupan bersama untuk berbagi sumber makanan; salah satu spesies diuntungkan dan spesies lainnya tidak dirugikan. Contohnya anggrek dengan pohon yang ditumpanginya.
e.Mutualisme
Mutualisme adalah hubungan antara dua organisme yang berbeda spesies yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Contoh hubungan mutualisme adalah semut dengan aphid. Semut melindungi aphid dari pemangsanya, sedangkan aphid memberikan cairan sejenis madu kepada semut. Contoh lain bunga dengan lebah.
Mutualisme adalah hubungan antara dua organisme yang berbeda spesies yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Contoh hubungan mutualisme adalah semut dengan aphid. Semut melindungi aphid dari pemangsanya, sedangkan aphid memberikan cairan sejenis madu kepada semut. Contoh lain bunga dengan lebah.
Ø
Interaksi Antarpopulasi
Antara populasi yang satu dengan populasi lain selalu terjadi interaksi
secara langsung atau tidak langsung dalam komunitasnya.Contoh interaksi
antarpopulasi adalah sebagai berikut.
Alelopati
adalah hubungan atau interaksi antaraorganisme, yang mana keberadaan
satu organisme dapat menghambat pertumbuhan atau perkembangan organism lainya
melalui pelapisan toksin atau racun. Tanaman pinus misalnya, menyekresikan zat
yang menyebabkan tanah disekitarnya menjadi terlalu asam untuk pertumbuhan
tanaman jenis lanya.
www.cybertruffle.org.uk
|
Kompetisi merupakan interaksi antarpopulasi, bila antarpopulasi
terdapat kepentingan yang sama sehingga terjadi persaingan untuk mendapatkan
apa yang diperlukan. Contoh, persaingan antara populasi kambing dengan populasi
sapi di padang rumput,persaingan antara populasi singa dengan Hayna.
Ø
Interaksi Antar Komunitas
Komunitas adalah kumpulan populasi yang berbeda di
suatu daerah yang sama dan saling berinteraksi. Contoh komunitas, misalnya
komunitas sawah dan sungai. Komunitas sawah disusun oleh bermacam-macam
organisme, misalnya padi, belalang, burung, ular, dan gulma. Komunitas sungai
terdiri dari ikan, ganggang, zooplankton, fitoplankton, dan dekomposer. Antara
komunitas sungai dan sawah terjadi interaksi dalam bentuk peredaran nutrien
dari air sungai ke sawah dan peredaran organisme hidup dari kedua komunitas
tersebut.
Interaksi antarkomunitas cukup komplek karena tidak hanya melibatkan
organisme, tapi juga aliran energi dan makanan. Interaksi antarkomunitas dapat
kita amati, misalnya pada daur karbon. Daur karbon melibatkan ekosistem yang
berbeda misalnya laut dan darat.
Ø Interaksi Antara Komunitas dengan Komponen Abiotik Membentuk Ekosistem
Interaksi antara komunitas dengan faktor
abiotik membentuk suatu
system yang dikenal sebagai lingkungan atau ekosistem.
Interaksi tersebut
dapat berupa proses memakan dan dimakan sehingga terjadi
pemanfaatan
energi dan daur ulang materi.
Luas ekositem itu tidak dapat ditentukan. Ada
ekosistem sawah yang
cukup luas dan ada pula ekosistem lautan yang sangat
luas. Jadi, luas
sempitnya ekositem tidak dapat ditentukan secara pasti.
Bahkan, seluruh
permukaan bumi beserta segala makhluk hidup di dalamnya
yang disebut
sebagai biosfer, dapat dipandang sebagai ekosistem
raksasa.
Ø Interaksi Antar-Ekosistem Membentuk Biosfer
Di permukaan bumi, mulai dari dasar samudera
hingga puncak pegunungan
yang tinggi serta beberapa ratus meter lapisan udara di
atasnya, terdapat
berbagai macam ekosistem yang saling berinteraksi. Ini
merupakan lapisan
permukaan bumi yang dihuni organisme yang saling
berinteraksi. Lapisan
permukaan bumi ini dikenal sebagai biosfer atau ekosfer.
Bumi merupakan satu kesatuan sebagai hasil dari interaksi
berbagai
faktor penyusun yang terdapat di dalamnya. Oleh karena
itu, para pakar
lingkungan prihatin dengan pencemaran, perusakan, dan
perubahan iklim yang
terjadi akibat kegiatan manusia. Jika ekosistem di bumi
mengalami
kerusakan, maka akibat kerusakan itu akan berangkai
karena antar-komponen
terjadi interaksi sebagaimana diuraikan sebelumnya. Umat
manusia sendiri akan terancam kelestariannya.
D.Interaksi Antar Komponen Biotik dan
Interaksi antara Komponen Biotik dengan Komponen Abiotik
Adanya komponen abiotik dalam ekosistem dapat mempengaruhi
komponen biotik, begitu juga sebaliknya. Untuk lebih jelasnya perhatikan
mekanisme fotosintesis yang dilakukan oleh tumbuhan dibawah ini:
Cahaya
6 CO2 + 6 H2O C6
H12 O6 + 6O2
Khlorophil
Perhatikan komponen-komponen yang saling berinteraksi!
CO2 (Karbondioksida) ----- berasal dari udara
O2 (Oksigen) ----------------- dilepas di udara Komponen Abiotik
Cahaya
Tumbuhan --------------------------------------------- Komponen Biotik
Dalam
ekosistem terjadi interaksi antara komponen biotik dan abiotik mulai dari
tingkat individu sampai lingkup biosfer. Interaksi ini ditampilkan dalam
pemanfaatan oksigen untuk bernafas, pemanfaatan cahaya matahari pada tumbuhan.
Interaksi terjadi antara individu dengan lingkungan bertujuan untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya. Dalam hal interaksi, semua organisme
memerlukan energi dalam bentuk energi kimia. Perpindahan energi yang berbentuk
makanan diubah strukturnya ke dalam energi kimia melewati urutan makan dan
dimakan yang disebut sebagai rantai makanan.
Seperti
telah diungkapkan di bagian depan komponen biotik meliputi kelompok autotrofik
dan heterotrofik. Telah dijelaskan pula bahwa kelompok autotrofik
adalah kelompok yang tidak menggantungkan diri pada kehadiran makhluk lain
dalam sintesa makanannya. Sebaliknya komponen heterotrofik,adalah
kelompok makluk hidup yang menggantungkan diri pada makhluk hidup yang lain
dalam sintesa makanannya.
Komponen
heterotrofik ini dibedakan menjadi dua yakni kelompok makrokonsumen dan
mikrokonsumen. Kelompok makrokonsumen merupakan kelompok yang
menggantungkan diri pada kehadiran makhluk lain dalam sintesa makanannya.
Kelompok makrokonsumen dibedakan lagi menjadi tiga tingkatan, yakni
konsumen tingkat I, tingkat II dan tingkat III. Wiegert dan Owens (1970)
membagi komponen hetrerotrofik ke dalam komponen biofagus dan saprofagus.
Biofagus adalah mahkluk yang mengkonsumsi makhluk hidup lain dan saprofagus
makhluk hidup yang memanfaatkan jasad mati atau zat organik mati.
Rantai makanan dimulai dari produsen,
yang pada umumnya berupa tumbuhan hijau, misalnya tanaman jagung. Batang dan
daun tanaman jagung akan dimakan oleh konsumen I yakni kelompok herbivora yang
juga disebut sebagai konsumen primer. Konsumen kedua disebut juga konsumen
sekunder akan memakan konsumen primer. Konsumen sekunder ini dikelompokkan ke
dalam karnivora, yakni pemakan hewan. Konsumen tersier atau konsumen tingkat
tiga pemakan konsumen primer dan sekunder serta produsen. Konsumen tersier ini
disebut kelompok omnivora ataupemakan segala.
Lewat
jalur yang lain rantai makanan juga dapat dimulai dari produsen, misalnya
tanaman jagung tersebut. Kemudian tahap berikutnya tanaman jagung dan buahnya
dimakan ulat, dan ulat ini dimakan burung seterusnya burung dimakan oleh ular
dan seterusnya. Dalam hal demikian ini tanaman jagung sebagai produsen dan
ulat, burung dan ular sebagai konsumen. Ulat ebagai konsumen tingkat I atau
konsumen primer, burung sebagai konsumen tingkat II atau konsumen sekunder dan
ular sebagai konsumen tingkat III atau konsumen tersier.
Dalam
ekosistem rantai makanan tidaklah tunggal, tetapi dapat berupa banyak rantai
makanan yang seringkali disebut jaring makanan.
w.doe.gov.my)
Gambar :
jarring-jaring makanan
Pada
setiap transfer sebagian besar energi yakni hampir 80% dari energy potensial
dibebaskan dalam bentuk energi panas. Energi panas tersebut akan hilang ke
lingkungan sekitar. Oleh karena itu mata rantai transfer tersebut menjadi
sangat terbatas. Semakin pendek rantai makanan, atau semakin dekat dengan
produsen tentu akan semakin banyak pula energi yang tersedia. Secara fisis
terdapat dua rantai makanan yang dapat dibedakan dalam kehidupan ini yakni
rantai yang langsung dan rantai tidak langsung. Rantai makanan yang langsung
Misalnya dapat dimulai dari tanaman hijau (rumput) sebagai produsen ke
herbivora diteruskan ke karnivora, omnivora. Rantai makanan yang tak langsung
adalah rantai pengurai yakni dari zat organik mati menuju ke mikroorganisme dan
selanjutnya mikro organisme inilah sebagai predatornya. Ke dua rantai makanan
tersebut, yakni rantai makanan langsung dan rantai makanan tak langsung
tidaklah berdiri sendiri melainkan selalu berkaitan dengan rantai makanan yang
lain. Pernyataan tersebut dapat diartikan bahwa lewat rantai makanan akan
membentuk pola saling ketergantungan satu sama lain. Jaringan rantai makanan
tersebut pada umumnya bersifat kompleks yang disebut sebagai jaringan makanan.
Salah
satu perwujudan dari hukum termodinamika I dan upaya untuk melawan hukum
termodinamika II yakni terjadinya rantai makanan. Dalam rantai makanan ini
terjadi transfer energi. Transfer dari sumber daya yang berupa makanan dari
tanaman seterusnya menuju suatu seri organisme yang memakan hijauan daun yang
berasal dari tanaman. Seterusnya dari binatang pemakan tanaman tersebut akan
dijadikan makanan bagi binatang yang memakan daging, termasuk pula dinikmati
oleh manusia. Sisa-sisa makanan akan diproses dalam bumi kita oleh organisme
pengurai (pembusuk) sehingga terjadilah siklus kehidupan yang langgeng. Gambar
berikut ini memperlihatkan peredaran makanan.
TIPE – TIPE EKOSISTEM
Ekosistem adalah
hubungan timbal balik antara unsur-unsur hayati dengan nonhayati yang membentuk
sistem ekolog. Ekosistem merupakan suatu interaksi yang kompleks dan memiliki
penyusun yang beragam. Di bumi ada bermacam-macam ekosistem.
1. Susunan
Ekosistem
Suatu
ekosistem berdasarkan susunan dan fungsinya tersusu dari beberapa komponen
sebagai berikut :
a. Komponen autotrof
Autotrof berasal dari kata Auto yang
berarti sendiri, dan trophikos yang berarti “menyediakan makan”
Pengertian dari Autotrof adalah
organisme yang mampu menyediakan /mensintesis makanan sendiri yang berupa bahan
organik dari bahan anorganik dengan bantuan energi seperti matahari dan kimia.
Komponen autotrof berfungsi sebagai produsen, contohnya tumbuh-tumbuhan hijau.
b. Komponen heterotrof
Heterotrof berasal dari kata
“Heteros” yang berarti berbeda, dan trophikos yang berarti makanan).
Pengertian dari Heterotrof merupakan
organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik sebagai makanannya dan bahan
tersebut disediakan oleh organisme lain. Yang tergolong heterotrof adalah
manusia, hewan, jamur, dan mikroba.
c. Bahan tak hidup (abiotik)
Bahan tak hidup yaitu komponen fisik
dan kimia yang terdiri dari tanah, air, udara, sinar matahari. Bahan tak hidup
merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan
tempat hidup.
d. Pengurai (dekomposer)
Pengertian dari Pengurai adalah
organisme heterotrof yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme
mati (bahan organik kompleks). Organisme pengurai menyerap sebagian hasil
penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat
digunakan kembali oleh produsen. Termasuk pengurai ini adalah bakteri dan
jamur.
2.
Macam-macam Ekosistem
Secara garis
besar ekosistem dibedakan menjadi ekosistem darat dan ekosistem perairan.
Ekosistem perairan dibedakan atas ekosistem air tawar dan ekosistem air Laut.
a. Ekosistem
darat
Ekosistem
darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan. Berdasarkan
letak geografisnya (garis lintangnya), ekosistem darat dibedakan menjadi
beberapa bioma, yaitu sebagai berikut.
1. Bioma gurun
Beberapa
Bioma gurun terdapat di daerah tropika (sepanjang garis balik) yang berbatasan
dengan padang rumput.
Ciri-ciri bioma gurun adalah gersang
dan curah hujan rendah (25 cm/tahun). Suhu slang hari tinggi (bisa mendapai
45°C) sehingga penguapan juga tinggi, sedangkan malam hari suhu sangat rendah
(bisa mencapai 0°C). Perbedaan suhu antara siang dan malam sangat besar.
Tumbuhan semusim yang terdapat di gurun berukuran kecil. Selain itu, di gurun
dijumpai pula tumbuhan menahun berdaun seperti duri contohnya kaktus, atau tak
berdaun dan memiliki akar panjang serta mempunyai jaringan untuk menyimpan air.
Hewan yang hidup di gurun antara lain rodentia, ular, kadal, katak, dan kalajengking.
2. Bioma Padang
Rumput
Bioma ini
terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik.
Ciri-cirinya adalah curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun dan hujan turun
tidak teratur. Porositas (peresapan air) tinggi dan drainase (aliran air)
cepat. Tumbuhan yang ada terdiri atas tumbuhan terna (herbs) dan rumput yang
keduanya tergantung pada kelembapan. Hewannya antara lain: bison, zebra, singa,
anjing liar, serigala, gajah, jerapah, kangguru, serangga, tikus dan ular
3. Bioma Hutan
Ø
Bioma Hutan Basah
Bioma Hutan
Basah terdapat di daerah tropika dan subtropik.
Ciri-cirinya adalah, curah hujan 200-225 cm per tahun. Species pepohonan relatif banyak, jenisnya berbeda antara satu dengan yang lainnya tergantung letak geografisnya. Tinggi pohon utama antara 20-40 m, cabang-cabang pohon tinngi dan berdaun lebat hingga membentuk tudung (kanopi). Dalam hutan basah terjadi perubahan iklim mikro (iklim yang langsung terdapat di sekitar organisme). Daerah tudung cukup mendapat sinar matahari. Variasi suhu dan kelembapan tinggi/besar; suhu sepanjang hari sekitar 25°C. Dalam hutan basah tropika sering terdapat tumbuhan khas, yaitu liana (rotan), kaktus, dan anggrek sebagai epifit. Hewannya antara lain, kera, burung, badak, babi hutan, harimau, dan burung hantu.
Ciri-cirinya adalah, curah hujan 200-225 cm per tahun. Species pepohonan relatif banyak, jenisnya berbeda antara satu dengan yang lainnya tergantung letak geografisnya. Tinggi pohon utama antara 20-40 m, cabang-cabang pohon tinngi dan berdaun lebat hingga membentuk tudung (kanopi). Dalam hutan basah terjadi perubahan iklim mikro (iklim yang langsung terdapat di sekitar organisme). Daerah tudung cukup mendapat sinar matahari. Variasi suhu dan kelembapan tinggi/besar; suhu sepanjang hari sekitar 25°C. Dalam hutan basah tropika sering terdapat tumbuhan khas, yaitu liana (rotan), kaktus, dan anggrek sebagai epifit. Hewannya antara lain, kera, burung, badak, babi hutan, harimau, dan burung hantu.
Ø
Bioma Hutan Gugur
Bioma hutan
gugur terdapat di daerah beriklim sedang,
Ciri-cirinya adalah curah hujan merata sepanjang tahun. Terdapat di daerah yang mengalami empat musim (dingin, semi, panas, dan gugur). Jenis pohon sedikit (10 s/d 20) dan tidak terlalu rapat. Hewannya antara lain rusa, beruang, rubah, bajing, burung pelatuk, dan rakoon (sebangsa luwak).
Ciri-cirinya adalah curah hujan merata sepanjang tahun. Terdapat di daerah yang mengalami empat musim (dingin, semi, panas, dan gugur). Jenis pohon sedikit (10 s/d 20) dan tidak terlalu rapat. Hewannya antara lain rusa, beruang, rubah, bajing, burung pelatuk, dan rakoon (sebangsa luwak).
5. Bioma taiga
Bioma taiga
terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah tropik.
Ciri-cirinya adalah suhu di musim dingin rendah. Biasanya taiga merupakan hutan
yang tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus, dap sejenisnya. Semak
dan tumbuhan basah sedikit sekali. Hewannya antara lain moose, beruang hitam,
ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur.
6. Bioma tundra
Bioma tundra
terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub utara dan
terdapat di puncak-puncak gunung tinggi. Pertumbuhan tanaman di daerah ini
hanya 60 hari. Contoh tumbuhan yang dominan adalah Sphagnum, liken, tumbuhan
biji semusim, tumbuhan kayu yang pendek, dan rumput. Pada umumnya, tumbuhannya
mampu beradaptasi dengan keadaan yang dingin. Hewan yang hidup di daerah ini
ada yang menetap dan ada yang datang pada musim panas, semuanya berdarah panas.
Hewan yang menetap memiliki rambut atau bulu yang tebal, contohnya muscox, rusa
kutub, beruang kutub, dan insekta terutama nyamuk dan lalat hitam.
b.Ekosistem Perairan
Ø
Ekosistem Air Tawar
Ciri-ciri
ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya
kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang terbanyak
adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji. Hampir semua filum
hewan terdapat dalam air tawar. Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya telah beradaptasi.
Adaptasi organisme air tawar adalah sebagai berikut.
Adaptasi
tumbuhan
Tumbuhan
yang hidup di air tawar biasanya bersel satu dan dinding selnya kuat seperti
beberapa alga biru dan alga hijau. Air masuk ke dalam sel hingga maksimum dan
akan berhenti sendiri. Tumbuhan tingkat tinggi, seperti teratai (Nymphaea
gigantea), mempunyai akar jangkar (akar sulur). Hewan dan tumbuhan rendah yang
hidup di habitat air, tekanan osmosisnya sama dengan tekanan osmosis lingkungan
atau isotonis.
Adaptasi
hewan
Ekosistem
air tawar dihuni oleh nekton. Nekton merupakan hewan yang bergerak aktif dengan
menggunakan otot yang kuat. Hewan tingkat tinggi yang hidup di ekosistem air
tawar, misalnya ikan, dalam mengatasi perbedaan tekanan osmosis melakukan
osmoregulasi untuk memelihara keseimbangan air dalam tubuhnya melalui sistem
ekskresi, insang, dan pencernaan.
Habitat air
tawar merupakan perantara habitat laut dan habitat darat. Penggolongan organisme
dalam air dapat berdasarkan aliran energi dan kebiasaan hidup.
1. Berdasarkan
aliran energi, organisme dibagi menjadi autotrof (tumbuhan), dan fagotrof
(makrokonsumen), yaitu karnivora predator, parasit, dan saprotrof atau
organisme yang hidup pada substrat sisa-sisa organisme.
2.
Berdasarkan kebiasaan hidup, organisme dibedakan sebagai berikut.
a. Plankton;
terdiri alas fitoplankton dan zooplankton; biasanya melayang-layang (bergerak
pasif) mengikuti gerak aliran air.
b. Nekton;
hewan yang aktif berenang dalam air, misalnya ikan.
c. Neuston;
organisme yang mengapung atau berenang di permukaan air atau bertempat pada
permukaan air, misalnya serangga air.
d.
Perifiton; merupakan tumbuhan atau hewan yang melekat/bergantung pada tumbuhan
atau benda lain, misalnya keong.
e. Bentos;
hewan dan tumbuhan yang hidup di dasar atau hidup pada endapan. Bentos dapat
sessil (melekat) atau bergerak bebas,
misalnya cacing dan remis. perhatikan gambar di bawah ini
misalnya cacing dan remis. perhatikan gambar di bawah ini
Ekosistem
air tawar digolongkan menjadi air tenang dan air mengalir. Termasuk ekosistem
air tenang adalah danau dan rawa, termasuk ekosistem air mengalir adalah
sungai.
1. Danau
Danau
merupakan suatu badan air yang menggenang dan luasnya mulai dari beberapa meter
persegi hingga ratusan meter persegi.
Di danau terdapat pembagian daerah berdasarkan penetrasi cahaya matahari. Daerah yang dapat ditembus cahaya matahari sehingga terjadi fotosintesis disebut daerah fotik. Daerah yang tidak tertembus cahaya matahari disebut daerah afotik. Di danau juga terdapat daerah perubahan temperatur yang drastis atau termoklin. Termoklin memisahkan daerah yang hangat di atas dengan daerah dingin di dasar.
Komunitas tumbuhan dan hewan tersebar di danau sesuai dengan kedalaman dan jaraknya dari tepi.
Di danau terdapat pembagian daerah berdasarkan penetrasi cahaya matahari. Daerah yang dapat ditembus cahaya matahari sehingga terjadi fotosintesis disebut daerah fotik. Daerah yang tidak tertembus cahaya matahari disebut daerah afotik. Di danau juga terdapat daerah perubahan temperatur yang drastis atau termoklin. Termoklin memisahkan daerah yang hangat di atas dengan daerah dingin di dasar.
Komunitas tumbuhan dan hewan tersebar di danau sesuai dengan kedalaman dan jaraknya dari tepi.
Berdasarkan
hal tersebut danau dibagi menjadi 4 daerah sebagai berikut.
a) Daerah
litoral
Daerah ini
merupakan daerah dangkal. Cahaya matahari menembus dengan optimal. Air yang
hangat berdekatan dengan tepi. Tumbuhannya merupakan tumbuhan air yang berakar
dan daunnya ada yang mencuat ke atas permukaan air.
Komunitas
organisme sangat beragam termasuk jenis-jenis ganggang yang melekat (khususnya
diatom), berbagai siput dan remis, serangga, krustacea, ikan, amfibi, reptilia
air dan semi air seperti kura-kura dan ular, itik dan angsa, dan beberapa
mamalia yang sering mencari makan di danau.
b) Daerah
limnetik
Daerah ini
merupakan daerah air bebas yang jauh dari tepi dan masih dapat ditembus sinar
matahari. Daerah ini dihuni oleh berbagai fitoplankton, termasuk ganggang dan
sianobakteri. Ganggang berfotosintesis dan bereproduksi dengan kecepatan tinggi
selama musim panas dan musim semi.
Zooplankton
yang sebagian besar termasuk Rotifera dan udang- udangan kecil memangsa
fitoplankton. Zooplankton dimakan oleh ikan-ikan kecil. Ikan kecil dimangsa
oleh ikan yang lebih besar, kemudian ikan besar dimangsa ular, kura-kura, dan
burung pemakan ikan.
c) Daerah profundal
Daerah ini
merupakan daerah yang dalam, yaitu daerah afotik danau. Mikroba dan organisme
lain menggunakan oksigen untuk respirasi seluler setelah mendekomposisi
detritus yang jatuh dari daerah limnetik. Daerah ini dihuni oleh cacing dan
mikroba.
d) Daerah bentik
Daerah ini
merupakan daerah dasar danau tempat terdapatnya bentos dan sisa-sisa organisme
mati.
Danau juga dapat dikelompokkan
berdasarkan produksi materi organik-nya, yaitu sebagai berikut :
a. Danau Oligotropik
Oligotropik
merupakan sebutan untuk danau yang dalam dan kekurangan makanan, karena
fitoplankton di daerah limnetik tidak produktif. Ciricirinya, airnya jernih
sekali, dihuni oleh sedikit organisme, dan di dasar air banyak terdapat oksigen
sepanjang tahun.
b. Danau Eutropik
Eutropik
merupakan sebutan untuk danau yang dangkal dan kaya akan kandungan makanan,
karena fitoplankton sangat produktif. Ciri-cirinya adalah airnya keruh,
terdapat bermacam-macam organisme, dan oksigen terdapat di daerah profundal.
Danau
oligotrofik dapat berkembang menjadi danau eutrofik akibat adanya materi-materi
organik yang masuk dan endapan. Perubahan ini juga dapat dipercepat oleh
aktivitas manusia, misalnya dari sisa-sisa pupuk buatan pertanian dan timbunan
sampah kota yang memperkaya danau dengan buangan sejumlah nitrogen dan fosfor.
Akibatnya terjadi peledakan populasi ganggang atau blooming, sehingga terjadi
produksi detritus yang berlebihan yang akhirnya menghabiskan suplai oksigen di
danau tersebut.
Pengkayaan
danau seperti ini disebut “eutrofikasi”. Eutrofikasi membuat air tidak dapat
digunakan lagi dan mengurangi nilai keindahan danau.
2. Sungai
Sungai
adalah suatu badan air yang mengalir ke satu arah. Air sungai dingin dan jernih
serta mengandung sedikit sedimen dan makanan. Aliran air dan gelombang secara
konstan memberikan oksigen pada air. Suhu air bervariasi sesuai dengan
ketinggian dan garis lintang.
Komunitas yang berada di sungai berbeda dengan danau. Air sungai yang mengalir deras tidak mendukung keberadaan komunitas plankton untuk berdiam diri, karena akan terbawa arus. Sebagai gantinya terjadi fotosintesis dari ganggang yang melekat dan tanaman berakar, sehingga dapat mendukung rantai makanan.
Komunitas yang berada di sungai berbeda dengan danau. Air sungai yang mengalir deras tidak mendukung keberadaan komunitas plankton untuk berdiam diri, karena akan terbawa arus. Sebagai gantinya terjadi fotosintesis dari ganggang yang melekat dan tanaman berakar, sehingga dapat mendukung rantai makanan.
Komposisi
komunitas hewan juga berbeda antara sungai, anak sungai, dan hilir. Di anak
sungai sering dijumpai Man air tawar. Di hilir sering dijumpai ikan kucing dan
gurame. Beberapa sungai besar dihuni oleh berbagai kura-kura dan ular. Khusus
sungai di daerah tropis, dihuni oleh buaya dan lumba-lumba.
Organisme
sungai dapat bertahan tidak terbawa arus karena mengalami adaptasi evolusioner.
Misalnya bertubuh tipis dorsoventral dan dapat melekat pada batu.
Beberapa
jenis serangga yang hidup di sisi-sisi hilir menghuni habitat kecil yang bebas
dari pusaran air.
Ø
Ekosistem air laut
Ekosistem
air laut dibedakan atas lautan, pantai, estuari, dan terumbu karang.
1. Laut
1. Laut
Habitat laut
(oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan ion CI-
mencapai 55% terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan
penguapan besar. Di daerah tropik, suhu laut sekitar 25°C. Perbedaan suhu
bagian atas dan bawah tinggi. Batas antara lapisan air yang panas di bagian
atas dengan air yang dingin di bagian bawah disebut daerah termoklin.
Di daerah
dingin, suhu air laut merata sehingga air dapat bercampur, maka daerah
permukaan laut tetap subur dan banyak plankton serta ikan. Gerakan air dari
pantai ke tengah menyebabkan air bagian atas turun ke bawah dan sebaliknya,
sehingga memungkinkan terbentuknya rantai makanan yang berlangsung balk.
Habitat laut dapat dibedakan berdasarkan kedalamannya dan wilayah permukaannya
secara horizontal.
1. Menurut
kedalamannya, ekosistem air laut dibagi sebagai berikut.
a. Litoral merupakan daerah yang
berbatasan dengan darat.
b. Neretik merupakan daerah yang
masih dapat ditembus cahaya matahari
sampai
bagian dasar dalamnya ± 300 meter.
c. Batial merupakan daerah yang dalamnya berkisar antara 200-2500 m
c. Batial merupakan daerah yang dalamnya berkisar antara 200-2500 m
d. Abisal merupakan daerah yang
lebih jauh dan lebih dalam dari pantai
(1.500-10.000
m).
2. Menurut
wilayah permukaannya secara horizontal, berturut-turut dari tepi laut semakin
ke tengah, laut dibedakan sebagai berikut.
a. Epipelagik
merupakan daerah antara permukaan dengan kedalaman air sekitar 200 m.
b. Mesopelagik merupakan daerah dibawah
epipelagik dengan kedalam an 200-1000 m. Hewannya misalnya ikan hiu.
c. Batiopelagik merupakan daerah lereng benua
dengan kedalaman 200-2.500 m. Hewan yang hidup di daerah ini misalnya gurita.
d. Abisalpelagik merupakan daerah dengan
kedalaman mencapai 4.000m; tidak terdapat tumbuhan tetapi hewan masih ada.
Sinar matahari tidak mampu menembus daerah ini.
e. Hadal pelagik merupakan bagian laut terdalam
(dasar). Kedalaman lebih dari 6.000 m. Di bagian ini biasanya terdapat lele
laut dan ikan Taut yang dapat mengeluarkan cahaya. Sebagai produsen di tempat
ini adalah bakteri yang bersimbiosis dengan karang tertentu.
Di laut,
hewan dan tumbuhan tingkat rendah memiliki tekanan osmosis sel yang hampir sama
dengan tekanan osmosis air laut. Hewan tingkat tinggi beradaptasi dengan cara
banyak minum air, pengeluaran urin sedikit, dan pengeluaran air dengan cara
osmosis melalui insang. Garam yang berlebihan diekskresikan melalui insang
secara aktif.
2. Ekosistem
pantai
Ekosistem
pantai letaknya berbatasan dengan ekosistem darat, laut, dan daerah pasang
surut.
Ekosistem
pantai dipengaruhi oleh siklus harian pasang surut laut. Organisme yang hidup
di pantai memiliki adaptasi struktural sehingga dapat melekat erat di substrat
keras. Daerah paling atas pantai hanya terendam saat pasang naik tinggi. Daerah
ini dihuni oleh beberapa jenis ganggang, moluska, dan remis yang menjadi
konsumsi bagi kepiting dan burung pantai.
Daerah
tengah pantai terendam saat pasang tinggi dan pasang rendah. Daerah ini dihuni
oleh ganggang, porifera, anemon laut, remis dan kerang, siput herbivora dan
karnivora, kepiting, landak laut, bintang laut, dan ikan-ikan kecil.
Daerah pantai terdalam terendam saat air pasang maupun surut. Daerah ini dihuni oleh beragam invertebrata dan ikan serta rumput laut.
Daerah pantai terdalam terendam saat air pasang maupun surut. Daerah ini dihuni oleh beragam invertebrata dan ikan serta rumput laut.
Komunitas tumbuhan berturut-turut
dari daerah pasang surut ke arah darat dibedakan sebagai berikut.
1. Formasi
pes caprae
Dinamakan
demikian karena yang paling banyak tumbuh di gundukan pasir adalah tumbuhan
Ipomoea pes caprae yang tahan terhadap hempasan gelombang dan angin; tumbuhan
ini menjalar dan berdaun tebal. Tumbuhan lainnya adalah Spinifex littorius
(rumput angin), Vigna, Euphorbia atoto, dan Canaualia martina. Lebih ke arah
darat lagi ditumbuhi Crinum asiaticum (bakung), Pandanus tectorius (pandan),
dan Scaeuola Fruescens (babakoan).
2. Formasi
baringtonia
Daerah ini
didominasi tumbuhan baringtonia, termasuk di dalamnya Wedelia, Thespesia,
Terminalia, Guettarda, dan Erythrina.
Bila tanah di daerah pasang surut berlumpur, maka kawasan ini berupa hutan bakau yang memiliki akar napas. Akar napas merupakan adaptasi tumbuhan di daerah berlumpur yang kurang oksigen. Selain berfungsi untuk mengambil oksigen, akar ini juga dapat digunakan sebagai penahan dari pasang surut gelombang. Yang termasuk tumbuhan di hutan bakau antara lain Nypa, Acathus, Rhizophora, dan Cerbera.
Jika tanah pasang surut tidak terlalu basah, pohon yang sering tumbuh adalah: Heriticra, Lumnitzera, Acgicras, dan Cylocarpus.
Bila tanah di daerah pasang surut berlumpur, maka kawasan ini berupa hutan bakau yang memiliki akar napas. Akar napas merupakan adaptasi tumbuhan di daerah berlumpur yang kurang oksigen. Selain berfungsi untuk mengambil oksigen, akar ini juga dapat digunakan sebagai penahan dari pasang surut gelombang. Yang termasuk tumbuhan di hutan bakau antara lain Nypa, Acathus, Rhizophora, dan Cerbera.
Jika tanah pasang surut tidak terlalu basah, pohon yang sering tumbuh adalah: Heriticra, Lumnitzera, Acgicras, dan Cylocarpus.
3. Estuari
Estuari
(muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut. Estuari sering dipagari
oleh lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam.
Salinitas air berubah secara bertahap mulai dari daerah air tawar ke laut. Salinitas ini juga dipengaruhi oleh siklus harian dengan pasang surut aimya. Nutrien dari sungai memperkaya estuari.
Komunitas tumbuhan yang hidup di estuari antara lain rumput rawa garam, ganggang, dan fitoplankton. Komunitas hewannya antara lain berbagai cacing, kerang, kepiting, dan ikan. Bahkan ada beberapa invertebrata laut dan ikan laut yang menjadikan estuari sebagai tempat kawin atau bermigrasi untuk menuju habitat air tawar. Estuari juga merupakan tempat mencari makan bagi vertebrata semi air, yaitu unggas air.
Salinitas air berubah secara bertahap mulai dari daerah air tawar ke laut. Salinitas ini juga dipengaruhi oleh siklus harian dengan pasang surut aimya. Nutrien dari sungai memperkaya estuari.
Komunitas tumbuhan yang hidup di estuari antara lain rumput rawa garam, ganggang, dan fitoplankton. Komunitas hewannya antara lain berbagai cacing, kerang, kepiting, dan ikan. Bahkan ada beberapa invertebrata laut dan ikan laut yang menjadikan estuari sebagai tempat kawin atau bermigrasi untuk menuju habitat air tawar. Estuari juga merupakan tempat mencari makan bagi vertebrata semi air, yaitu unggas air.
4. Terumbu
karang
Di laut
tropis, pada daerah neritik, terdapat suatu komunitas yang khusus yang terdiri
dari karang batu dan organisme-organisme lainnya. Komunitas ini disebut terumbu
karang. Daerah komunitas ini masih dapat ditembus cahaya matahari sehingga
fotosintesis dapat berlangsung.
Terumbu karang didominasi oleh karang (koral) yang merupakan kelompok Cnidaria yang mensekresikan kalsium karbonat. Rangka dari kalsium karbonat ini bermacammacam bentuknya dan menyusun substrat tempat hidup karang lain dan ganggang.
Terumbu karang didominasi oleh karang (koral) yang merupakan kelompok Cnidaria yang mensekresikan kalsium karbonat. Rangka dari kalsium karbonat ini bermacammacam bentuknya dan menyusun substrat tempat hidup karang lain dan ganggang.
Hewan-hewan
yang hidup di karang memakan organisme mikroskopis dan sisa organik lain.
Berbagai invertebrata, mikro organisme, dan ikan, hidup di antara karang dan
ganggang. Herbivora seperti siput, landak laut, ikan, menjadi mangsa bagi
gurita, bintang laut, dan ikan karnivora. (RidwanAZ.com.2011)
Dalam sustu
ekosistem pasti terjadi rantai makanan. Rantai makanan adalah perpindahan
energi makanan dari sumber
daya tumbuhan melalui seri organisme atau melalui jenjang makan (tumbuhan - herbivora - carnivora - omnivora). Pada
setiap tahap pemindahan energi, 80%–90% energi potensial hilang sebagai panas,
karena itu langkah-langkah dalam rantai makanan terbatas 4-5 langkah saja.
Dengan perkataan lain, semakin pendek rantai makanan semakin besar pula energi
yang tersedia.
Ada dua tipe dasar rantai makanan:
- Rantai makanan rerumputan (grazing food chain). Misalnya: tumbuhan - herbivora - carnivora - omnivora.
- Rantai makanan sisa (detritus food chain). Bahan mati mikroorganisme (detritivora = organisme pemakan sisa) predator dan bangkai.
0 komentar:
Posting Komentar
,,mohon sarannya kawan....