,,diksi,makna idiomatik,ungkapan,majas dan peribahasa...langsung aja ea di baca...mudah2an tidak bermanfaat....jangan lupa tinggalkan komentarnya ea....
MAKALAH BAHASA INDONESIA TENTANG DIKSI,
MAKNA IDIOMATIK,
UNGKAPAN,MAJAS DAN PERIBAHASA
OLEH:
HARMAEN
NIS: 2101697
PEMERINTAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 1 KURIPAN
Jl. TGH. Abd. Hafidz No 2 Kuripan
2012
A.
DIKSI
Pengertian Diksi
Diksi, dalam arti aslinya dan pertama, merujuk pada pemilihan kata dan gaya
ekspresi oleh penulis atau pembicara.[rujukan?] Arti kedua, arti “diksi” yang
lebih umum digambarkan dengan enunsiasi kata – seni berbicara jelas sehingga
setiap kata dapat didengar dan dipahami hingga kompleksitas dan ekstrimitas
terjauhnya. Arti kedua ini membicarakan pengucapan dan intonasi, daripada
pemilihan kata dan gaya.
Dari buku Gorys Keraf (DIKSI DAN GAYA BAHASA (2002), hal. 24) dituliskan beberapa point – point penting tentang diksi, yaitu :
• Plilihan kata atau diksi mencakup pengertian kata – kata mana yang harus dipakai untuk mencapai suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan kata – kata yang tepat atau menggunakan ungkapan – ungkapan, dan gaya mana yang paling baik digunakan dalam suatu situasi.
• Pilihan kata atau diksi adalah kemampuan membedakan secara tepat nuansa – nuansa makna dari gagasan yang ingin disampaikan, dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai (cocok) dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat pendengar.
• Pilihan kata yang tepat dan sesuai hanya dimungkinkan oleh penguasa sejumlah besar kosa kata atau perbendaharaan kata bahasa itu. Sedangkan yang dimaksud pembendaharaan kata atau kosa kata suatu bahasa adalah keseluruhan kata yang dimiliki suatu bahasa.
Syarat-syarat kesesuaian diksi adalah sebagai berikut:
1.Hindarilah sejauh mungkin bahasa atau unsur sub standard dalam situasi
Dari buku Gorys Keraf (DIKSI DAN GAYA BAHASA (2002), hal. 24) dituliskan beberapa point – point penting tentang diksi, yaitu :
• Plilihan kata atau diksi mencakup pengertian kata – kata mana yang harus dipakai untuk mencapai suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan kata – kata yang tepat atau menggunakan ungkapan – ungkapan, dan gaya mana yang paling baik digunakan dalam suatu situasi.
• Pilihan kata atau diksi adalah kemampuan membedakan secara tepat nuansa – nuansa makna dari gagasan yang ingin disampaikan, dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai (cocok) dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat pendengar.
• Pilihan kata yang tepat dan sesuai hanya dimungkinkan oleh penguasa sejumlah besar kosa kata atau perbendaharaan kata bahasa itu. Sedangkan yang dimaksud pembendaharaan kata atau kosa kata suatu bahasa adalah keseluruhan kata yang dimiliki suatu bahasa.
Syarat-syarat kesesuaian diksi adalah sebagai berikut:
1.Hindarilah sejauh mungkin bahasa atau unsur sub standard dalam situasi
yang formal.
2.Gunakanlah kata-kata ilmiah dalam situasi yang khusus saja. Dalam situasi yang
2.Gunakanlah kata-kata ilmiah dalam situasi yang khusus saja. Dalam situasi yang
umum
hendaknya penulis dan pembicara mempergunakan kata-kata popular.
3.Hindarilah jargon dalam tulisan untuk pembaca umum.
4.Penulis atau pembicara sejauh mungkin menghindari pemakaian kata-kata slang
5.Dalam penulisan jangan mempergunakan kata percakapan.
6.Hindarilah ungkapan-ungkapan usang (idiom yang mati).
7.Jauhkan kata-kata atau bahasa yang artfisial.
3.Hindarilah jargon dalam tulisan untuk pembaca umum.
4.Penulis atau pembicara sejauh mungkin menghindari pemakaian kata-kata slang
5.Dalam penulisan jangan mempergunakan kata percakapan.
6.Hindarilah ungkapan-ungkapan usang (idiom yang mati).
7.Jauhkan kata-kata atau bahasa yang artfisial.
Hal-hal tersebut akan
diuraikan lebih lanjut dalam bagian-bagian di bawah ini
1. Bahasa Standar dan Sub Standar
Bahasa standar adalah semacam bahasa yang dapat dibatasi sebagai tutur dari mereka yang mengenyam kehidupan ekonomis atau menduduki status sosial yang cukup dalam suatu masyarakat. Kelas ini meliputi pejabat-pejabat pemerintah, ahli bahasa, ahli hukum, dokter, pedagang, guru, penulis, penerbit, seniman, insinyur, dan lain sebagainya.
Bahasa non standar adalah bahasa dari mereka yang tidak memperoleh pendidikan yang tinggi. Pada dasarnya, bahasa ini dipakai untuk pergaulan biasa, tidak di pakai dalam tulisan. Kadang unsur ini digunakan juga oleh para kaum pelajar dalam bersenda gurau, dan berhumor. Bahasa non stadar juga berlaku untuk suatu wilayah yang luas dalam wilayah bahasa standar.
Bahsa standar lebih efektif dari pada bahasa non standar. Bahasa non standar biasanya cukup untuk digunakan dalam kebutuhan-kebutuhan umum.
1. Bahasa Standar dan Sub Standar
Bahasa standar adalah semacam bahasa yang dapat dibatasi sebagai tutur dari mereka yang mengenyam kehidupan ekonomis atau menduduki status sosial yang cukup dalam suatu masyarakat. Kelas ini meliputi pejabat-pejabat pemerintah, ahli bahasa, ahli hukum, dokter, pedagang, guru, penulis, penerbit, seniman, insinyur, dan lain sebagainya.
Bahasa non standar adalah bahasa dari mereka yang tidak memperoleh pendidikan yang tinggi. Pada dasarnya, bahasa ini dipakai untuk pergaulan biasa, tidak di pakai dalam tulisan. Kadang unsur ini digunakan juga oleh para kaum pelajar dalam bersenda gurau, dan berhumor. Bahasa non stadar juga berlaku untuk suatu wilayah yang luas dalam wilayah bahasa standar.
Bahsa standar lebih efektif dari pada bahasa non standar. Bahasa non standar biasanya cukup untuk digunakan dalam kebutuhan-kebutuhan umum.
2.Bahasa Baku dan Tidak Baku
kata baku adalah adalah ejaan yang benar, sedangkan kata tidak baku adalah
ejaan yang tidak benar atau ejaan salah.
Contoh kata baku dan kata tidak baku, di mana yang sebelah kiri adalah
salah dan yang sebelah kanan adalah betul :
- apotik : apotek
- atlit : atlet
- azas : asas
- azasi : asasi
- bis : bus
- do’a : doa
- apotik : apotek
- atlit : atlet
- azas : asas
- azasi : asasi
- bis : bus
- do’a : doa
Ekstra ilmu pengetahuan ejaan yang disempurnakan
- kreatifitas : kreativitas
- kreativ : kreatif
- aktifitas : aktivitas
- aktiv : aktif
- sportifitas : sportivitas
- sportiv : sportif
- produktifitas : produktivitas
- produktiv : produktif
- kreatifitas : kreativitas
- kreativ : kreatif
- aktifitas : aktivitas
- aktiv : aktif
- sportifitas : sportivitas
- sportiv : sportif
- produktifitas : produktivitas
- produktiv : produktif
http://id.wikibooks.org/wiki/Fonem
3. Kata Ilmiah dan Kata Populer
Pilihan kata dalam hubungan dengan kesempatan yang dihadapi seseorang dapat dibagi atas beberapa macam kategori salah satunya adalah kata-kata
ilmiah melawan kata-kata populer.
Bagian terbesar dari kosa kata sebuah bahasa terdiri dari kata-kata yang umum yang dipakai oleh semua lapisan masyarakat, baik yang terpelajar maupun orang atau rakyat jelata. Maka kata ini dinamakan kata-kata populer.
Kata-kata ini juga dipakai dalam pertemuan-pertemuan resmi, dalam diskusi-diskusi yang khusus, dan dalam diskusi-diskusi ilmiah.
Contoh:
Kata populer kata ilmiah
Sesuai Harmonis
Pecahan Fraksi
Aneh Eksentrik
Bukti Argumen
Kesimpulan konklusi
4. Jargon
Kata jargon mengandung beberapa pengertian.
Jargon adalah suatu bahasa,dialek, atau struktur yang dianggap kurang sopan atau aneh tetapi istilah itu dipakai juga untuk mengacu semacam bahasa atau dialek hybrid yang timbul dari percampuran bahasa-bahasa, dan sekaligus dianggap sebagai bahasa perhubungan atau lingua franca.
Jargon diartikan sebagai kata-kata teknis atau rahasia dalam suatu bidang ilmu tertentu, dalam bidang seni, perdagangan, kumpulan rahasia, atau kelompok-kelompok khusus lainnya.
Pilihan kata dalam hubungan dengan kesempatan yang dihadapi seseorang dapat dibagi atas beberapa macam kategori salah satunya adalah kata-kata
ilmiah melawan kata-kata populer.
Bagian terbesar dari kosa kata sebuah bahasa terdiri dari kata-kata yang umum yang dipakai oleh semua lapisan masyarakat, baik yang terpelajar maupun orang atau rakyat jelata. Maka kata ini dinamakan kata-kata populer.
Kata-kata ini juga dipakai dalam pertemuan-pertemuan resmi, dalam diskusi-diskusi yang khusus, dan dalam diskusi-diskusi ilmiah.
Contoh:
Kata populer kata ilmiah
Sesuai Harmonis
Pecahan Fraksi
Aneh Eksentrik
Bukti Argumen
Kesimpulan konklusi
4. Jargon
Kata jargon mengandung beberapa pengertian.
Jargon adalah suatu bahasa,dialek, atau struktur yang dianggap kurang sopan atau aneh tetapi istilah itu dipakai juga untuk mengacu semacam bahasa atau dialek hybrid yang timbul dari percampuran bahasa-bahasa, dan sekaligus dianggap sebagai bahasa perhubungan atau lingua franca.
Jargon diartikan sebagai kata-kata teknis atau rahasia dalam suatu bidang ilmu tertentu, dalam bidang seni, perdagangan, kumpulan rahasia, atau kelompok-kelompok khusus lainnya.
Oleh karena jargon merupakan bahasa yang khusus sekali, maka tidak akan banyak artinya bila dipakai untuk suatu sasaran yang umum. Sebab itu, hendaknya dihindari sejauh mungkin unsur jargon dalam sebuah tulisan umum.
5.Kata Percakapan
Kata percakapan adalah kata-kata yang biasa dipakai dalam percakapan atau pergaulan orang-orang yang terdidik. Pengertian percakapan ini disini sama sekali tidak boleh disejajarkan dengan bahasa yang tidak benar, tidak terpelehara atau tidak disenangi.
Bahasa percakapan yang dimaksud disini lebih luas dari pengertian kat-kat populer, kata-kata percakapan mencakup pula sebagian kata-kata ilmiah yang biasa dipakai oleh golongan terpelajar
http://id.wikibooks.org/wiki/Fonem
6.Kata Slang
Kata slang adalah kata-kata non standar yang disusun secara khas; bertenaga dan jenaka yang dipakai dalam percakapan. Kadang kala kata slang yang dihasilkan dari salah ucap yang disengaja.
Kata-kata slang sebenarnya bukan hanya terdapat pada golongan terpelajar, tetapi juga pada semua lapisan masyarakat.
7.Idiom
Idiom adalah pola struktural yang menyimpang dari kaidah-kaidah bahasa yang umum, biasanya berbentuk frase, sedangkan artinya tidak bisa diterangkan secara logis, dengan bertumpu pada makna kata-kata yang membentuknya, misalnya: seorang asing yang sudah mengetahui makna kata makan dan tangan, tidak akan memahami makna perasa makan tangan. Siapa yang berfikir bahwa makan tangan sama artinya dengan kena tinju atau beruntung besar ? dan selanjutnya idiom-idiom yang menggunakan kata makan seperti: makan garam, makan hati, dan senagainya.
8.Bahasa Artifisial
Yang dimaksud dengan artifisial adalah bahasa yang disusun secara seni.
Fakta dan pernyataan-pernyataan yang sederhana dapat diungkapkan dengan sederhana dan langsung tak perlu disembunyikan.
Artifisial : Ia mendengar kepak sayap kalelawar dan guyuran sisa hujan dari dedaunan, karena angin kepada kemuning.
Ia mendengar resah kuda serta langkah pedati ketika langit bersih kembali menampakkan bima sakti yang jauh.
Biasa :Ia mendengar bunyi sayap kelelawar dan sisa hujan yang ditiup angin di daun.
Ia mendengar derap kuda dan pedati ketika langit mulai terang.
Kata slang adalah kata-kata non standar yang disusun secara khas; bertenaga dan jenaka yang dipakai dalam percakapan. Kadang kala kata slang yang dihasilkan dari salah ucap yang disengaja.
Kata-kata slang sebenarnya bukan hanya terdapat pada golongan terpelajar, tetapi juga pada semua lapisan masyarakat.
7.Idiom
Idiom adalah pola struktural yang menyimpang dari kaidah-kaidah bahasa yang umum, biasanya berbentuk frase, sedangkan artinya tidak bisa diterangkan secara logis, dengan bertumpu pada makna kata-kata yang membentuknya, misalnya: seorang asing yang sudah mengetahui makna kata makan dan tangan, tidak akan memahami makna perasa makan tangan. Siapa yang berfikir bahwa makan tangan sama artinya dengan kena tinju atau beruntung besar ? dan selanjutnya idiom-idiom yang menggunakan kata makan seperti: makan garam, makan hati, dan senagainya.
8.Bahasa Artifisial
Yang dimaksud dengan artifisial adalah bahasa yang disusun secara seni.
Fakta dan pernyataan-pernyataan yang sederhana dapat diungkapkan dengan sederhana dan langsung tak perlu disembunyikan.
Artifisial : Ia mendengar kepak sayap kalelawar dan guyuran sisa hujan dari dedaunan, karena angin kepada kemuning.
Ia mendengar resah kuda serta langkah pedati ketika langit bersih kembali menampakkan bima sakti yang jauh.
Biasa :Ia mendengar bunyi sayap kelelawar dan sisa hujan yang ditiup angin di daun.
Ia mendengar derap kuda dan pedati ketika langit mulai terang.
Jenis-Jenis Pilihan Kata atau Diksi
1. Berdasarkan makna
a. Makna Denotatif
Makna denotasi menyatakan arti yang sebenarnya dari sebuah kata. Makna denotasi berhubungan dengan bahasa ilmiah. Makna denotasi dapat dibedakan atas dua macam relasi, pertama, relasi antara sebuah kata dengan barang individual yang diwakilinya, dan kedua relasi antara sebuah kata dan ciri-ciri atau perwatakan tertentu dari barang yang diwakilinya.
Contoh: Bunga melati
b. Makna Konotatif
Makna konotatif adalah suatu jenis kata yang memiliki arti bukan sebenarnya dari sebuah kata.
Contoh: Bunga Bank
2. Berdasarkan leksikal
Makna konotatif adalah suatu jenis kata yang memiliki arti bukan sebenarnya dari sebuah kata.
Contoh: Bunga Bank
2. Berdasarkan leksikal
a. Sinonim
Sinonim adalah kata-kata yang memiliki makna yang sama.
Contoh:
• sayang bersinonim kasih
b. Antonim
Antonim adalah dua buah kata yang maknanya “dianggap” berlawanan.
Contoh:
• Bagus berantonim dengan jelek.
c. Homonim
Homonim adalah dua buah kata atau lebih yang sama bentuknya tetapi maknanya berlainan.
Contoh :
• Ibu mengukur kelapa terlebih dahulu sebelum mengupas pisang itu.
B.MAKNA IDIOMATIK
Makna idiomatik adalah makna yang
ada dalam idiom, makna yang menyimpang dari makna konseptual dan gramatikal
unsur-unsur pembentuknya. Dalam Bahasa Indonesia ada dua macam idiom yaitu
IDIOM PENUH dan IDIOM SEBAGIAN. Idiom penuh adalah idiom yang unsur-unsurnya
secara keseluruhan merupakan satu-kesatuan dengan satu makna. Contoh “Orang tua
itu membanting tulang untuk mencukupi kebutuhan anaknya”, ungkapan ‘membanting
tulang’ dalam kalimat tersebut tentu memiliki satu kesatuan makna yaitu ‘kerja
keras’. Idiom sebagian adalah idiom yang di dalam unsur-unsurnya masih terdapat
unsur yang memilikii makna leksikal.
Contoh :
Ø Daftar hitam yang
berarti ‘daftar yang berisi nama-nama orang yang dicurigai atau dianggap
bersalah’.
Ø
Meja
hijau, yang berarti pengadilan, bukan berarti meja yang berwarna hijau.
C.Ungkapan
Ungkapan Merupakan peribahasa yang berbentuk
kelompok kata.
Contoh:
Ø Tebal muka artinya tidak mempunyai malu
Ø Panjang tangan artinya suka mengambil barang
milik orang lain (sukamencuri)
Ø Kopi Pahit artinya mendapat teguran
Ø Sesat akal artinya hilang akal atau gila
Ø Kaki tangan artinya anak buah atau pesuruh
http://robita.wordpress.com/2011/03/30/semantik-bahasa-indonesia/
D.MAJAS
Majas atau gaya bahasa adalah pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu, keseluruhan
ciri bahasa sekelompok penulis sastra dan cara khas dalam menyampaikan pikiran dan perasaan, baik secara lisan
maupun tertulis .
Macam-macam Majas dan Contohnya :
1.
Majas Metafora adalah Gabungan dua hal yang berbeda
yang dapat membentuk suatu pengertian baru. Contoh : Raja siang, kambing hitam
2.
Majas Alegori
adalah Majas perbandingan yang memperlihatkan suatu perbandingan yang utuh.
Contoh : Suami sebagai nahkoda, Istri sebagai juru mudi
3.
Majas Personifikasi adalah Majas yang melukiskan suatu
benda dengan memberikan sifat – sifat manusia kepada benda, sehingga benda mati
seolah-olah hidup. Contoh : Awan menari – nari di angkasa, baru saja berjalan 8
km mobilnya sudah batuk – batuk
4.
Majas
Perumpamaan ( Majas Asosiasi ) adalah Suatu perbandingan dua hal yang berbeda,
namun dinyatakan sama. Contoh : Bagaikan harimau pulang kelaparan, seperti
menyulam di kain yang lapuk
5.
Majas Antilesis
adalah Gaya bahasa yang membandingkan dua hal yang berlawanan. Contoh : Air
susu dibalas air tuba
6.
Majas Hiperbola adalah Suatu gaya bahasa yang bersifat
melebih – lebihkan. Contoh : Ibu terkejut setengah mati, ketika mendengar
anaknya kecelakaan
7.
Majas Ironi
adalah Gaya bahasa yang bersifat menyindir dengan halus. Contoh : Bagus sekali
tulisanmu, sampai – sampai tidak bisa dibaca
8.
Majas Litotes adalah Majas yang digunakan untuk
mengecilkan kenyataan dengan tujuan untuk merendahkan hati. Contoh : Mampirlah
ke gubuk saya ( Padahal rumahnya besar dan mewah )
9.
Majas Sinisme adalah Majas yang menyatakan sindiran
secara langsung. Contoh : Perilakumu membuatku kesal
http://www.terpopuler.net/macam-macam-majas-dan-contohnya
10. Majas Oksimoron adalah Majas yang
antarbagiannya menyatakan sesuatu yang bertentangan. Contoh : Cinta membuatnya
bahagia, tetapi juga membuatnya menangis
11. Majas Metonimia adalah Majas yang
memakai merek suatu barang. Contoh : Kami ke rumah nenek naik kijang
12. Majas Alusio adalah Majas yang
mepergunakan peribahasa / kata – kata yang artinya diketahui umum. Contoh : Upacara
ini mengingatkan aku pada proklamasi kemerdekaan tahun 1945
13. Majas Eufemisme adalah Majas yang menggunakan kata – kata / ungkapan halus
/ sopan. Contoh : Para tunakarya itu perlu diperhatikan
14. Majas Elipsis adalah Majas yang
manghilangkan suatu unsure kalimat. Contoh : Kami ke rumah nenek ( penghilangan
predikat pergi )
15. Majas Inversi adalah Majas yang
dinyatakan oleh pangubahan suatu kalimat. Contoh : Aku dan dia telah bertemu > Telah bertemu, aku dan dia
16. Majas Pleonasme adalah Majas yang menggunakan kata – kata secara berlebihan
dengan maksud untuk menegaskan arti suatu kata. Contoh : Mari naik ke atas agar
dapat meliahat pemandangan
17. Majas Antiklimaks adalah Majas yang menyatakan sesuatu hal berturut – turut
yang makin lama makin menurun. Contoh : Para bupati, para camat, dan para
kepala desa
18. Majas Klimaks adalah Majas yang menyatakan beberapa hal berturut – turut
yang makin lama makin mendebat. Contoh : Semua anak – anak, remaja, dewasa, orang tua dan kakek
19. Majas Retoris adalah Majas yang berupa kalimat tanya yang jawabanya sudah
diketahui. Contoh : Siapakah yang tidak ingin hidup ?
20. Majas Aliterasi adalah Majas yang memanfaatkan kata – kata yang bunyi
awalnya sama. Contoh : Inikah Indahnya Impian ?
21. Majas Antanaklasis adalah Majas yang mengandung ulangan kata yang sama
dengan makna yang berbeda. Contoh : Ibu membawa buah tangan, yaitu buah apel
merah
22. Majas Repetisi adalah Majas perulangan kata – kata sebagai penegasan.
Contoh :
Selamat
tinggal pacarku, selamat tinggal kekasihku
23. Majas Paralelisme adalah Majas
perulangan sebagaimana halnya repetisi, disusun dalam baris yang berbeda.
Contoh : Hati ini biru Hati ini lagu Hati ini debu
24. Majas Kiasmus adalah Majas yang berisi perulangan dan sekaligus mengandung
inverse. Contoh : Mereka yang kaya merasa miskin, dan yang miskin merasa kaya
25. Majas Simbolik adalah Majas perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan
membandingkan dengan benda – benda lain. Contoh : Dia menjadi lintah darat
26. Majas Antonomasia adalah Majas yang menyebutkan nama lain terhadap
seseorang yang berdasarkan cirri / sifat menonjol yang dimilikinya. Contoh : Si
pincang, Si jangkung, Si kribo
27. Majas Tautologi adalah Majas yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan
kata – kata yang sama artinya ( bersinonim ) untuk mempertegas arti. Contoh :
Saya khawatir dan was – was dengannya
http://www.terpopuler.net/macam-macam-majas-dan-contohnya
E.Peribahasa
Peribahasa adalah ayat atau kelompok kata yang mempunyai susunan yang tetap dan
mengandung pengertian tertentu, bidal, pepatah.
Sebuah pepatah yang menjelaskan aturan dasar perilaku mungkin juga dikenal
sebagai sebuah pepatah. Jika peribahasa dibedakan dengan ungkapan yang sangat
baik, mungkin akan dikenal sebagai sebuah aforisme.
Contoh Peribahasa
1.Besar
pasak daripada tiang
Artinya: lebih besar
pengeluaran daripada pendapatan. bisa dibilang orang yang tidak bisa mengatur
keuangan.
2. Ada uang abang di sayang, tak ada uang abang ditendang
2. Ada uang abang di sayang, tak ada uang abang ditendang
Artinya:
hanya mau bersama disaat senang saja tetapi tidak mau tahu disaat sedang susah.
3. Air beriak tanda tak dalam
3. Air beriak tanda tak dalam
Artinya:
orang yang banyak bicara biasanya tidak banyak ilmunya.
4. Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan nama.
Artinya setiap orang yang sudah meninggal pasti akan dikenang sesuai dengan perbuatannya di dunia.
5. Bagai pungguk merindukan bulan
Artinya: seseorang yang membayangkan atau menghayalkan sesuatu yang tidak mungkin.
6. Bagai Makan Buah Simalakama
Artinya: bagai seseorang yang dihadapkan pada dua pilihan yang sangat sulit untuk dipilih.
4. Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan nama.
Artinya setiap orang yang sudah meninggal pasti akan dikenang sesuai dengan perbuatannya di dunia.
5. Bagai pungguk merindukan bulan
Artinya: seseorang yang membayangkan atau menghayalkan sesuatu yang tidak mungkin.
6. Bagai Makan Buah Simalakama
Artinya: bagai seseorang yang dihadapkan pada dua pilihan yang sangat sulit untuk dipilih.
http://anamencoba.blogspot.com/2011/11/contoh-peribahasa-indonesia.html
0 komentar:
Posting Komentar
,,mohon sarannya kawan....